Latest News

Perawatan Murai Watu Semoga Tidak Sekarat


PERAWATAN MURAI BATU AGAR TIDAK SEKARAT
Penghobi burung ocehan khususnya murai watu kian banyak, terutama para pemula yang ingin tau untuk mempunyai gacoan murai batu. Berbagai upaya hunting burung dilakoni mulai dari mencari murai watu trotolan hasil penangkaran ataupun murai watu tangkapan hutan alias muda hutan (mh). 

Justru yang paling digemari para pendatang gres ialah murai watu muda hutan, selain harga yang ditawarkan relatif lebih terjangkau juga dipercaya murai watu muda hutan mempunyai isian variatif dan lebih handal di gantangan.

Memilih murai watu muda hutan tanpa pengetahuan teladan rawatan yang tepat, justru akan berusiko kerugian yaitu murai watu jadi sekarat bahkan mati sehabis dirawat selama satu atau dua ahad oleh para penghobi gres ini.

“Banyak penghobi gres yang salah dalam menangani murai watu bakalan, alasannya ialah mereka maunya murai watu bakalan bisa cepat suara gacor, padahal ada beberapa langkah utama dalam merawat murai watu bakalan,” 

Langkah apa saja yang harus dilakoni dalam merawat murai watu muda hutan? Pastikan murai watu bukan hasil pancingan, harus pula dipahami bahwa murai watu rentan stress dan metabolisme terganggu akhir proses penangkapan dari habitat orisinil dipindahkan ke dalam sangkar.

Langka awal berikan murai watu makanan yang paling digemari menyerupai kroto, ulat hongkong, ulat kandang, jangan pribadi melatih murai watu muda hutan untuk makan voer pasalnya justru akan membuat murai watu enggan makan alasannya ialah merasa ada benda aneh dicepuk pakannya.

Pemberian kroto bisa ditaburkan didasar sangkar yang sebelumnya dasar sangkar dilapisi kertas koran untuk menjaga kebersihan, sedangkan dukungan ulat hongkong dan air minum tetap di dalam cepuk besar namun cukup diletakkan di dasar sangkar, hal ini untuk melatih murai watu muda hutan makan di dalam sangkar. Tahap ini biasanya berlangsung dua sampai tiga minggu. Apabila murai watu dalam tiga ahad bertahan hidup serta sehat maka langkah selanjutnya gres bisa dijalankan.

Hindari dukungan jangkrik untuk murai watu muda hutan alasannya ialah metabolisme dan sistem pencernaan murai watu muda hutan belum stabil atau lancar. Pemberian jangkrik beresiko membuat murai watu muda hutan ‘kelolotan’ dan kesulitan mencerna di dalam pencernaan. Akibat hal itu murai watu akan kesulitan membuang feses akhirnya murai watu akan sakit dan sekarat.

Kedua, jangan pribadi menjinakan murai watu selama masa reckelewat / overy. Lakukan upayafull kerodong dan gantangkan di daerah hening serta jauh dari keramain maupun kegaduhan, lebih baik kalau didekatkan sumber air yang mengalir. Full kerodong berfungsi untuk menenangkan murai watu di dalam sangkar dan tidak menabrak ruji sangkar. Perawatan full kerodong ini dilakukan selama 1-2 bulan, tergantung mental murai batu. Apabila murai watu muda hutan sudah mulai berguru suara atau rajin ngeriwik, kerodong dibuka setrik bertahap, sambil pantau kondisi murai batu.

Ketiga, hindari dulu mandi dan penjemuran. Mengingat kondisi murai watu muda hutan rentan sakit dan stress, untuk mandi berikan cepuk di dalam sangkar tanpa memaksa murai mau mandi. Jika kondisi murai watu fit, setrik naluri akan mandi sendiri. Penjemuran cukup diangin-anginkan saja di daerah yang tenang.

Keempat, sehabis kondisi murai watu mulai pulih dan sehat, biasanya ditandai rajin ngeriwik selama dikerodong. Dalam tahap ini murai watu muda hutan mulai bisa dilatih untuk makan voor, namun jatah eksfood kroto dan ulat hongkong tetap disediakan. Setelah tahap pengevooran beres, murai watu bisa mulai dilatih makan eksfood jangkrik. Berikan 1e jangkrik ukuran tanggung dan bersihkan kaki-kakinya, porsi jumlah jangkrik bisa ditambahkan sehabis dua ahad sambil melihat perkembangan kondisi murai batu.

Kelima, gantangkan murai watu di daerah yang kondusif dan nyaman serta perdengarkan natural therapy yang bisa download di omkicau.com. Jangan tergesa-gesa bahkan iseng untuk menggantangkan murai watu muda hutan kalau kondisinya belum benar-benar sehat serta mentalnya mapan. (Endar Wardhana).

0 Response to "Perawatan Murai Watu Semoga Tidak Sekarat"

Total Pageviews